CONTOH LAPORAN DEBAT
Tim Afirmasi
DOWNLOAD Kami setuju dengan pernyataan bahwa kurangnya pendidikan agama dirumah dan disekolah menjadi penyebab utama penyalah gunaan narkoba. Masalah penyalah gunaan narkoba memang sulit diatasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, guru, pribadi itu sendiri, dan ihak-pihak lain. Dikatakan, penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Keluarga atau orang tua serta guru yang kurang memahami hal-hal yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan yang jelas kepada anak-anaknya atau kepada murid-muridnya akan bahaya narkoba. Untuk itu, tindakan edukatif dan berbagai upaya penyuluhan harus direncanakan, diadakan, dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada masyarakat terutama generasi muda yang disampaikan dengan cara yang tepat.
Hal tersebut membuktikan bahwa kurangnya pendidikan agama di lingkungan rumah dan di lingkungan sekolah menjadi penyebab utama penyalah gunaan narkoba. Narkoba dan obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala lapisan masyarakat Indonesia. Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan malam, tetapi sudah merambah ke daerah pemukiman, kampus, dan bahkan ke sekolah-sekolah. Korban penyalah gunaan narkoba tidak terbatas pada kalangan kelompok yang mampu karena dengan harga narkoba yang sangat tinggi, tetapi sampai ke kelompok masyarakat ekonomi rendah. Untuk menghindari jatuhnya korban, mengingat narkoba memiliki pengaruh yang dapat dinikmati, peran pendidikan sangat diperlukan untuk menuntun masyarakat agar tidak mudah terjerumus.
Pendidikan yang sangat tepat diberikan adalah pendidikan agama, karena dengan pendidikan agama seseorang dapat mempunyai kepercayaan atau keyakinan yang tertanam di dalam hati dan akan selalu percaya dan berusaha agar terhindar dari hal yang terlarang, seperti narkoba. Namun, kenyataannya banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan dan bimbingan agama yang baik dari orang tuanya ataupun dari gurunya. Jaman sekarang, orang tua cenderung memanjakan anaknya. Tapi justru itu sangat membahayakan bagi anaknya kelak. Tanpa diberi pendidikan agama dan sedikit nasehat yang baik, akan sangat mudahnya generasi muda terjerumus kedalam narkoba. Dan adapun guru yang setiap hari menyampaikan materi pembelajaran dan mengajarkan berbagai hal, namun itu semua percuma apabila guru tersebut tidak menambahkan pendidikan agama atau pendidikan karakter pada isi pembelajarannya.
Baik itu berupa nasehat atau pemberian materi. Karena bagaimanapun pendidikan agama itu sangat penting, tidak perlu memberitahu panjang lebar, cukup dengan selalu mengingatkan akan bahaya narkoba dan bagaimana setiap agama memandang narkoba sebagai hal yang dilarang. Banyak orang yangbelum menyadari bahwa pendidikan agama sangat penting bagi anaknya atau bagi muridnya, dibanding dengan pendidikan sains. Sehingga mengabaikan pendidikan agama dan membuat masyarakat lemah untuk menolak narkoba. Oleh karena itu, kami setuju bahwa kurangnya pendidikan agama di rumah dan di sekolah menjadi penyebab utama penyalah gunaan narkoba.
Tim Oposisi
DOWNLOAD
Kami tidak setuju dengan pernyataan bahwa pita biru sebagai tanda integritas. Karena menurut kami, pita biru hanya sebagai simbol atau ungkapan yang mengandung makna menjunjung kejujuran, bukan sebagai tanda seseorang itu memnang integritas atau tidak. Lagipula jika hanya berfungsi sebagai benda simbolik, maka jika tidak memakai pita biru juga tidak berpengaruh. Menurut kami, kejujuran itu berasal dari sikap yang berasal dari hati nurani, dan itulah kejujuran yang sebenarnya. Jika seseorang sudah memiliki kejujuran di dalam hatinya maka jika ia memakai pita biru sebagai simbol integritas, maka tidak apa, ia memiliki kejujuran itu di dalam dirinya. Namun, jika pita biru digunakan agar orang tersebut memiliki kejujuran di dalam dirinya, kami tidak setuju dengan hal yang seperti itu.
DOWNLOAD Kami setuju dengan pernyataan bahwa kurangnya pendidikan agama dirumah dan disekolah menjadi penyebab utama penyalah gunaan narkoba. Masalah penyalah gunaan narkoba memang sulit diatasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, guru, pribadi itu sendiri, dan ihak-pihak lain. Dikatakan, penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Keluarga atau orang tua serta guru yang kurang memahami hal-hal yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan yang jelas kepada anak-anaknya atau kepada murid-muridnya akan bahaya narkoba. Untuk itu, tindakan edukatif dan berbagai upaya penyuluhan harus direncanakan, diadakan, dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada masyarakat terutama generasi muda yang disampaikan dengan cara yang tepat.
Hal tersebut membuktikan bahwa kurangnya pendidikan agama di lingkungan rumah dan di lingkungan sekolah menjadi penyebab utama penyalah gunaan narkoba. Narkoba dan obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala lapisan masyarakat Indonesia. Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan malam, tetapi sudah merambah ke daerah pemukiman, kampus, dan bahkan ke sekolah-sekolah. Korban penyalah gunaan narkoba tidak terbatas pada kalangan kelompok yang mampu karena dengan harga narkoba yang sangat tinggi, tetapi sampai ke kelompok masyarakat ekonomi rendah. Untuk menghindari jatuhnya korban, mengingat narkoba memiliki pengaruh yang dapat dinikmati, peran pendidikan sangat diperlukan untuk menuntun masyarakat agar tidak mudah terjerumus.
Pendidikan yang sangat tepat diberikan adalah pendidikan agama, karena dengan pendidikan agama seseorang dapat mempunyai kepercayaan atau keyakinan yang tertanam di dalam hati dan akan selalu percaya dan berusaha agar terhindar dari hal yang terlarang, seperti narkoba. Namun, kenyataannya banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan dan bimbingan agama yang baik dari orang tuanya ataupun dari gurunya. Jaman sekarang, orang tua cenderung memanjakan anaknya. Tapi justru itu sangat membahayakan bagi anaknya kelak. Tanpa diberi pendidikan agama dan sedikit nasehat yang baik, akan sangat mudahnya generasi muda terjerumus kedalam narkoba. Dan adapun guru yang setiap hari menyampaikan materi pembelajaran dan mengajarkan berbagai hal, namun itu semua percuma apabila guru tersebut tidak menambahkan pendidikan agama atau pendidikan karakter pada isi pembelajarannya.
Baik itu berupa nasehat atau pemberian materi. Karena bagaimanapun pendidikan agama itu sangat penting, tidak perlu memberitahu panjang lebar, cukup dengan selalu mengingatkan akan bahaya narkoba dan bagaimana setiap agama memandang narkoba sebagai hal yang dilarang. Banyak orang yangbelum menyadari bahwa pendidikan agama sangat penting bagi anaknya atau bagi muridnya, dibanding dengan pendidikan sains. Sehingga mengabaikan pendidikan agama dan membuat masyarakat lemah untuk menolak narkoba. Oleh karena itu, kami setuju bahwa kurangnya pendidikan agama di rumah dan di sekolah menjadi penyebab utama penyalah gunaan narkoba.
Tim Oposisi
DOWNLOAD
Kami tidak setuju dengan pernyataan bahwa pita biru sebagai tanda integritas. Karena menurut kami, pita biru hanya sebagai simbol atau ungkapan yang mengandung makna menjunjung kejujuran, bukan sebagai tanda seseorang itu memnang integritas atau tidak. Lagipula jika hanya berfungsi sebagai benda simbolik, maka jika tidak memakai pita biru juga tidak berpengaruh. Menurut kami, kejujuran itu berasal dari sikap yang berasal dari hati nurani, dan itulah kejujuran yang sebenarnya. Jika seseorang sudah memiliki kejujuran di dalam hatinya maka jika ia memakai pita biru sebagai simbol integritas, maka tidak apa, ia memiliki kejujuran itu di dalam dirinya. Namun, jika pita biru digunakan agar orang tersebut memiliki kejujuran di dalam dirinya, kami tidak setuju dengan hal yang seperti itu.
Comments
Post a Comment